Satu sore kamu kirimkan pesan bahwa kamu mau menyumbangkan
usia hidupmu ke saya supaya hidup saya panjang. Agar saya dapat berkeliling ke
banyak tempat dan merasakan surga dunia. Supaya saya bisa bernafas panjang
menikmati kehidupan.
Padahal, waktu yang kamu habiskan bertahun-tahun terakhir
ini hanya berisi strategi untuk menguasai saya. Tega benar kamu mau memberikan
waktu kuasamu itu untuk saya.
Kamu memang tidak pernah menghargai dirimu sebagai dirimu,
seperti kamu tidak pernah menghargai saya sebagai saya, saya sebagai manusia
yang berkuasa atas diri saya.
Sedemikian teganya kamu mengirim ucapan selamat ulang tahun
buat mama saya dan permintaan maaf kepada saya dan keluarga setelah kamu menyia-nyiakan
saya sebagai manusia yang berkuasa atas diri saya.
Menyedihkannya kamu ketika kamu masih merasa punya kuasa
atas diri saya padahal kita sudah berpisah rasa sejak setahun lalu. Tetiba
kuasamu muncul lagi hanya karena saya bercerita punya kawan baru yang
menyenangkan. Iya, kamu selalu merasa memiliki saya. Sekali lagi, memiliki.
Sungguh hebat rasa memilikimu itu sampai saya harus duduk di
pojok ruangan ini terkenang lagi penguasaanmu kala itu. Betapa..
No comments:
Post a Comment