Friday 6 August 2010

Sampan dan Kereta Listrik Mampir di Kota Ambon


Orang Kota Ambon rupanya tidak begitu suka minum kopi. Buktinya, saat saya tanya ke toko oleh-oleh khas Ambon di Jalan Sangadji mereka tidak memiliki kopi khas Ambon. Malah si penjual menyarankan saya beli Indocafe Coffemix di minimart sebelah. Saya juga sempat bertanya dua warga Ambon mereka jawab biasa mengonsumsi Coffemix. Ketika saya ke kedai makan saya pesan kopi, si penjual menjawab tidak sediakan kopi. Dia malah bikinkan saya kopi Kapal Api.


Beralih ke kopi saya tanya ke penjual oleh-oleh merek teh yang biasa dibeli orang Kota Ambon. Katanya teh merek Sampan cukup digemari di ibukota Maluku itu. Mudah ditemui di minimart di seantero Kota Ambon. Segera saya bergerak menuju sebuah minimart dan menemukan kotak-kotak teh merek Sampan. Saya putar kotaknya ternyata itu teh diproduksi di Surabaya. Di sebelahnya berjejer teh merek Kereta Listrik. Lucu juga ada teh merek begini. Saya lihat di bagian bawah kotak, aha.. rupanya teh Kereta Listrik dibuat di Jakarta. He eh, saya terbang dari Jakarta ke Kota Ambon dan temukan teh keluaran Jakarta.


Pastinya tidak mungkin menemukan teh keluaran Ambon. Karena Kota Ambon yang biasa dilingkupi suhu 25˚ Celcius tidak mungkin ditanami daun teh yang biasa hidup pada suhu 16-25 derajat Celcius. Tak jadi heran saya, teh-teh di Kota Ambon beralamat di Jakarta dan Surabaya.