Tuesday 9 June 2009

sebuah pengakuan

maaf, untuk setiap kata sayang dan cinta yang pernah saya ucapkan. saya tersadar bahwa saya tidak pernah paham cinta. jika cinta itu anugerah maka saya bukanlah penerima anugerah itu. saya selalu anggap cinta itu saling berbagi. tapi ternyata dia lebih dari itu.
maka, saya bertanya apa yang telah saya perbuat dengan orang-orang yang saya kira saya cintai? mungkinkah selama ini saya berbohong pada diri sendiri dengan mengumbar cinta padahal tak tahu maknanya? atau saya yang terlalu naif dengan kata cinta?

malam ini saya menangis untuk diri saya sendiri karena selama ini tidak pernah paham cinta.


kebayoran baru, saat teringat dini pagi tadi saya menangis.

Thursday 4 June 2009

Cuma Cerita Kecil

“Malam masih pagi,” kata saya padanya.
“Baiklah, kita nikmati saja,” katanya.


Kami masuk ke sebuah kedai makanan dan minuman. Duduk di depan meja bulat di pojok ruangan. Lantas, memesan bir 1 botol ukuran kecil untuk berdua. Dan kami mulai bercerita. Kami bercerita berbagai kejadian yang masing-masing telah lewati. Hal-hal kecil yang tidak penting sebenarnya.
Ia bercerita kalau di tempat magangnya banyak orang menyapa dengan kata “cin” atau “say”. “Cin” itu maksudnya cinta, “say” artinya sayang. Kata itu keluar saat baru berkenalan. Malahan belum pernah sama sekali berkenalan. Kok bisa belum berkenalan tapi sudah sayang dan cinta?
Saya bercerita betapa mengantuknya saya jika tidak minum kopi di pagi hari. Kalau pagi tidak sempat mengopi saya menggantinya di siang hari. Ternyata kawan saya teringat dengan pengalaman kawan Bandung. Si kawan Bandung ini suatu kali datang ke Jakarta. Turun naik bus dan berjalan kaki di ibukota pada siang hari membuat dia lelah. Akhirnya dia putuskan masuk ke warung kopi. Di sana dia pesan kopi panas satu gelas. Dengan keringat meleleh disertai hawa yang masih panas kawan Bandung itu menikmati kopinya. Buat kawan Bandung itu tidak ada cerita duduk di warung kopi tidak minum kopi panas. Mau malam atau siang kopi ya harus panas.
Kami tertawa membayangkan segala cerita kecil yang kami bagi. Cuma cerita-cerita kecil yang tiada berarti. Namun, entah mengapa itu membahagiakan sekali buat saya dan dia. Sampai kami tersadar sudah jam 2 pagi. Dan di sudut ruangan terlihat si penjaga kedai duduk mengantuk menunggui kami.



Pejompongan, 1 Juni 2009