Sudah lama saya tidak melihat senja. Kali terakhir, seingat saya, mmm.. aahhh lupa. Bukan senja lagi yang saya kawani. Kerap malam yang jadi teman saya. Saya rangkul malam ketika keluar dari kantor dengan rasa lelah yang teramat. Telusuri jalanan Jakarta sambil malam masih akrab di bahu saya. Sampai mengucapkan selamat tinggal kepada malam ketika pagi datang saat saya duduk di taman kota. Lantas, saya hadapi satu dua berkas sinar matahari yang lama-kelamaan menjadi siang terik di atas kepala. Dan, saya menghilang entah di gedung mana. Lalu, kembali hadapi malam.
Dan saya tersadar senja saya hilang.
mengawani malam di utan kayu