Sunday 19 October 2008

Ada Apa Pagi Ini?

Sebuah sms menyentak saya pagi ini. Ada pesan rupanya dari seorang kawan di Jogja sana. Dia bilang kalau saya hendak beli koran hari ini belilah Kompas. Saya balas sms-nya: ada apa di koran itu. Jawabnya ada opini dari mahasiswa S1 komunikasi. Saya mulai menerka jangan-jangan itu opininya.

Kawan saya itu memang sering mengirim resensi buku dan opini ke banyak media massa. Terkadang dia tidak mencantumkan identitas mahasiswanya lantaran ia tahu banyak media massa mainstream lebih suka menampilkan resensi atau opini dari para intelektual yang bukan berstatus mahasiswa S1. Karena saya sudah tahu tabiat kawan saya itu, maka saya berani menerka mungkin saja opininya yang dimuat.

Sungguh saya penasaran. Jadilah saya turun dari kamar kosan menuju teteh penjual koran, tak jauh dari depan kosan. Sampai di sana saya ambil Kompas dan bayar Rp3.500,00. Sembari jalan saya buka halaman 6, halaman opini. Di bagian bawah ada sebuah opini tentang kebebasan pers. Mata saya langsung tertuju pada identitas penulis. Haha! Ternyata benar itu nama kawan saya. Dia pakai identitas peneliti sebuah lembaga di kampusnya.

Sepanjang jalan saya baca opininya sambil tersenyum-senyum. Bukan karena isinya yang lumayan menarik, melainkan saya sadar yang menulisnya adalah kawan saya. Saya senang mimpinya menyata. Di Jogja setiap kali kami berjumpa dia selalu bercerita soal kesukaannya menulis dan tak lupa strategi memalsukan identitas supaya tulisan masuk ke media massa. Saya senang pagi ini. Senang untuk kawan saya itu.

No comments:

Post a Comment